Sabtu, 13 Desember 2008

Menulis cara ore

Menulis cara ore

" Eh ternyata kamu bisa menulis juga yah, bagus lagi"
" ah masak sih, perasaan ore sudah bisa nulis sejak SD tuh, masak baru tahu sekarang sih?"

gitu kira2 kalo ore sedikit mbanyol. Tapi sejujurnya emang baru sekarang ore nyoba belajar bikin sebuah karya tulis. Agak norak dan wagu makanya masih butuh banyak belajar dan motivasi biar bisa menulis dengan tulisan yang mirip karya tulis. Itung-itung buat nglatih kemampuan nulis, ore juga mau berbagi tips dan saran tentang menulis cara gue (nyontek iklan LA). Meskipun di dunia maya sudah berjibun tersedia tips-tips dan cara bagaimana menulis dengan mudah, ore juga mau maksain ikutan masuk diantara jibunan tersebut.

Perjalanan menulis ore banyak yang terinspirasi dari hobi bikin gambar kartun. Kalau dirasakan lebih dalam sebenarnya juga tidak jauh-jauh amat antara bagaimana supaya bisa menggambar dan bagaimana biar bisa menulis, semua bisa dilatih kok. Ok, menurut pengalaman ore dari seorang bukan-penulis sampai menjadi penulis amatiran begini, pertama Ada hal-hal dasar yang perlu ditanamkan dalam diri bagi siapa saja yang ingin menjadi seorang penulis.

Diantaranya menyadari fakta bahwa
1. Aku sudah bisa membaca dan menulis. ( kan sejak SD udah diajarin)
2. Aku bisa komentar, berkabar dan komunikasi. (misal: ..idih siapa sih yang kentut?, eh bukan aku loh…)
3. Otakku masih normal dan waras . (orang gila ndak akan baca tulisan ini)
4. Banyak masalah yang bisa ditulis (mulai dunia nyata sampai dunia maya)
5. Jari tangan kita ada sepuluh ( kalo yang ini anak kecil juga tahu)

setelah sadar kalau ternyata kita sudah bisa nulis ambil pensil kertas atau nyalain komputer, pinjam juga boleh. Komentari, tuangkan, kabarkan, gambarkan apapun yang bisa kamu ingat menjadi bentuk tulisan. Kalau masih susah, berpikirlah dan tulis apa yang ada dipikiranmu, contoh : "aduh gimana nih otak rasane buntu ndak bisa mikir,…" nah tulislah maka jadilah tulisan. Banyak hal yang bisa ditulis mulai dari yang remeh temeh sampai yang serius plus ex kuadrat. Gerakkan jarimu tulislah sesukamu, jangan pernah menganggap yang kamu tulis itu adalah hal bodoh yang sia-sia, asal disimpan rapi beberapa tahun kemudian jadilah tulisanmu sebagai transkrip sejarah, sejarah kamu waktu dulu belum bisa nulis, dijamin pasti senyam-senyam waktu baca tulisan sarat kenangan, itu bisa memunculkan semangat dan inspirasi baru bagimu.

Selanjutnya kalau di gambarkan, ibarat komputer, tangan adalah printernya, selama memory otak kita memilki data-data yang ingin di cetak maka bisa ditampilkan lewat suara atau tulisan. Ndak punya bahan ndak punya ide? itu omong kosong, nglamun aja jago, yang ada kita malas dan malu bikin tulisan. Malu dibilang jelek, takut disalahin, buang-buang tinta (yang ini terlalu). Tipsnya menulslah dengan bebas dan jujur, kalau mau komentari tetangga kamu yang bodinya gembrot, cerewet, hitam, galak, pelit, ya ditulis aja apa adanya asal jangan dipublikasikan, alamat ndak bisa nulis selamanya.

Menulislah apa yang ingin kamu tulis. Terlepas bagus tidaknya tulisan yang penting sudah menghasilkan tulisan. pepatah bilang, jelek-jelek milik sendiri (eh tapi apa bener itu sebuah pepatah?), jadi pede aja jelek-jelek kalau karya sendiri, seburuk apapun kalau punya sendiri masih ada nilainya.

Kisah transformasi ore dari kartunis menjadi penulis bukan tanpa hambatan, seperti semangat ngedrop, putus asa lantaran ndak bisa-bisa, atau pesimis bisa jadi penulis, hal seperti ini wajar kok. Hanya butuh jeda istirahat dan perbarui niat, tekad dan percaya bahwa ore juga bisa menulis.

Sebenarnya hampir sama antara menggambar dan menulis, intinya menuangkan apa yang ada di pikiran / imajinasi kita, mengalir dan biarkan hati kita yang mengarahkan mau dibawa kemana tulisan itu. rangkain kata yang semrawut atau gaya bahasa yang kurang menarik bisa di edit belakangan, yang penting maksud utama telah tersampaikan. Seperti halnya goresan gambar yang masih bisa dipoles, diarsir dan diwarnai sesuai selera, setelah jadi kan tampak cantik. Kok ribet gitu? Ya memang kudu gitu sebagai pemula, jangan harap sesuatu yang baru dimulai bisa langsung sempurna.

Sekedar untuk latihan gunakan prinsip " POKOKE TULIS " alias ndak usah mikir benar salah serta berbagai aturan jurnalistik yang memusingkan para tetangga. Buat ore sendiri, ore siapkan buku tulis khusus ukuran besar buat menumpahkan segala isi pikiran, emosi, uneg-uneg, ide, gagasan, catatan peristiwa, ngegombal, mimpi, de el el, macam diary tapi lebih kearah model tulisan free style, malah sekarang sudah hampir habis tiga buku ( dan ore ndak pernah perduli mau ore apain tulisan2 itu nanti, yang penting ore harus nulis sesuatu tiap hari).

Setelah terlatIh mengungkapkan isi hati dan pikiran nanti juga bakal bisa dengan sendirinya bagaimana cara nulis yang enak dan menarik. Asal jangan lupa suplay untuk asupan otak juga harus di imbangi, rajin2 baca buku atau majalah, cerpen atau berita buat contoh dan referensi, setiap orang punya ciri dan gaya sendiri, kalau beruntung kita bisa buat gaya kita sendiri.

Sebagai motivasi, anggap saja menulis sebagai hiburan atau sebagai investasi intelektual, dengan menulis kita juga bisa belajar, bercermin pada diri, introspeksi, menyampaikan pendapat, mengarsip ide dan gagasan, merekam kejadian, media pelepas stress dan masih banyak lagi manfaat menulis yang lain. Terlebih jika layak bisa dipublikasikan dan menghasilkan uang tambahan, enak kan?. Sekilas info: di jepang seorang penulis bukan hanya didominasi oleh orang-orang pintar berpendidikan tinggi. Mulai dari ibu rumah tangga sampai kalangan artis semua bisa menulis buku. Kenapa kita tidak, pastinya bisa saja kalau mau, resepnya antara lain seperti yang ore contohin di atas.

Nah, setelah terbiasa dan bisa enjoy bikin tulisan, barulah bisa di arahkan sedikit serius sesuai keinginan, bisa difokuskan untuk nulis buku, berita, novel, artikel, naskah komik/film atau menulis tentang diri sendiri macam otobiografi. Selamat mencoba. Ganbatte ne...!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar